wrote
history
wrote my story
komentar dong kalo ga mau diare

cbox terima kasih untuk tidak menjadi silent reader
Henny Rachmawati



Twitter: @HennyRach
stay happy and young
MY FRIENDS and OTHER BLOG

MyOLDblog KoyorBlog Alannusa-MyMonki Opojal.com Alam Budaya Sherina Munaf arsitektur indis Web semarang-nederlandsche Komunitas Historia Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link
Kamis, 27 November 2014 @ 20.11
Berjumpa dengan Tentara Sekutu
Well... Bagaimana saya memulai kisah ini??
Tentara sekutu who is that? Oh itu hanya nama sebutan untuk seseorang, seseorang yang menginspirasi saya untuk menulis tulisan saya sebelumnya LDR Confession . Ngga penting-penting juga sih buat diceritakan. She's not important but I met her.
Sudah beberapa hari ini lagi di Parepare tempatnya Monki kerja. Dan baru sekitar sehari atau dua hari di sini, tentara sekutu sepertinya (ini hanya hipotesa saya saja) bersemangat sekali ingin berjumpa dengan eke.. (ane sih sebenernye udah kaga nafsu-nafsu amat ya ketemu sama tentara sekutu, maklum mengingat usia saya udah tua, udah males bok ketemu orang yang model-modelnya  drama queen). Agak lupa itu hari apa ya..  Tadinya Rabu si monki janjian sama temen-temennya buat ngupi-ngupi (I know its just modus tentara sekutu cuma buat ketemu ane sebenernya). Diem-diem ane bacain bbm di hape si monki, dan ternyata bener khaan.. tentara sekutu yang paling semangat buat kumpul-kumpul. Tapi dari jawaban-jawaban suamik ane, si monki (suamik ane) ngga mau kalo istrinya temennya ngga ikut. Dan di malam Rabu itu sehabis kami menghabiskan makan malam berdua di rumah (makan tempe goreng sama sayur bayam LOL...), saya dan monkipun capcus ke kafe yang dijanjikan. Sesampainya di sana kafe itu tutup pemirsa-pemirsa..  Akhirnya saya dan monkipun ngemil malem batagor dan ngejus (gimana kaga gendut kalo begini caranya) di tugu peringatan 4000 korban Westerling seems like alun-alun kecil. Waktu lagi ngobrol ngalor ngidul nunggu batagor, ada anak kecil minta-minta, waktu mau kasih uang si monki bilang "Jangan dikasih, nanti malah mbalik lagi yo dia". Tapi adeknya ngga pergi-pergi malah narik-narik baju sampai saya ketakutan, Saya pindah malah dia ngintil lagi di sebelah saya. Pertanyaan yang selalu muncul di benak saya setiap kali ketemu pengemis cilik malem-malem  "Kemana bapak-ibunya?". Well....Saya benci tiap berjumpa dengan hal-hal tersebut, saya membenci orang tua yang tidak memperhatikan anak-anaknya. Ok kita kembali ke cerita sebelumnya, dan di hari Rabu itu kamipun gagal berjumpa dengan tentara sekutu dan teman-teman kerja monki lainnya karena ketidakjelasan. Alhamdulillah.
Malem Kamis, sehabis makan malem monki ke Indomart karena air di rumah kami habis. Di saat monki ga ada di rumah, tiba-tiba handphonenya berbunyi dan ane ngga berani ngangkat.. kali aja dari manajernya. Ternyata telpon dari temennya yang ngabarin mereka jadi ngumpul di kafe lainnya. Wow... Ane yang udah siap-siap mau bobok, harus ganti baju lagi. Kami berdua pun berangkat naek motor, sesampainya di sana udah rame temen-temen si monki... feels like guest star LOL. Akhirnya setelah salim-salim, hola-halo, ane mulai perhatiin nih tentara sekutu dengan seksama. Lama-lama kok wajahnya merah ijo kayak kepiting rebus. Aneh... Ada temennya yang nyeletuk, "Mukanya merah blabla....", Bermaksud membela si tentara sekutu anepun nyeletuk, "Mungkin mbaknya tadi habis facial dulu sebelum ke sini.". Kayaknya tentara sekutu malu bingiit ketemu ane, atau (mungkin) merasa berdosa dengan kesalahan yang telah dia lakukan pada masa lalu. Ngga tahu juga, tapi mukanya bisa merah banget. Dan obrolan pun berlanjut ke kawinan. Saya pun berbasa-basi "Kapan mba xxx (kawin)??? "  Sontak teman-temannya pada ketawa ngekek banter. Saya mulai bingung, sepertinya saya salah menanyakan sesuatu. Well setau ane, dia sekarang sudah melewati kepala tiga, saya rasa sudah hal yang lumrah ketika seseorang menanyakan kapan kawin dsb. Dan diapun tidak bertanya apa-apa setelahnya, mngkin kapok ngajak ngomong saya. Saya sadar saya ini tipe orang yang sedikit bicara dengan orang tapi terkadang omongan saya langsung menghujam, saya bukan orang yang berhahahahihi sok baik dengan orang lain tapi di belakang ngomongin. 
Di mata visual saya tentara sekutu (sepertinya) orang yang baik, sholehah (hal ini tergambarkan dari cara bagaimana berpakaian dan setau saya dia sering men'tweetkan sunah-sunah Rasulullah atau hadits), mature (jika mengingat fakta usia), she looks nice girl and syar'i sepertinya. Tapi sepertinya saya masih alergi untuk terlalu lama berinteraksi dengannya. Ya, saya bukan manusia yang baik mungkin, tapi buat saya baik di mata Tuhan itu jauh lebih cukup daripada baik di mata manusia. Ketika seseorang pernah menyalahi kita dalam kehidupan kita pasti akan memaafkan tapi untuk melupakan itu bukan hal yang mudah. 

P.S.:
Terima kasih tentara sekutu, tanpa adanya anda.. saya dan monki pasti tidak semesra sekarang.



back to top?
monthly archive

Juni 2010 Juli 2010 Desember 2010 Februari 2011 Juni 2011 Juli 2011 Desember 2011 Oktober 2012 November 2012 Desember 2012 Maret 2013 Oktober 2013 November 2014 Desember 2014 Januari 2015 April 2015
my post

Memaknai Jilbab/ Hijab Menurut Pemahaman Saya Sendiri Pohon Aktualisasi Diri Sentiling: Kajian ini kapan ya berakhir? Saya haru... Mas Aboekassan Atmodirono Keponakan Baru Fuji X100 Kamera Impian Kegilaan Mahasiswa Tingkat Akhir Princess Diaries Buku Primbon Saya :) LDR confession Lalu.. Apa ceritamu?

Henny's bookshelf: read

Semarang Juwita : Semarang Tempo Doeloe, Semarang Masa Kini dalam Rekaman Kamera
Size 12 Is Not Fat
All-American Girl
Queen of Babble
Avalon High
Airhead
Queen of Babble Gets Hitched
Being Nikki
Forever Princess
Teen Idol
Boy Meets Girl
Runaway
Ready or Not
Nicola and the Viscount
Victoria and the Rogue
Princess Lessons: A Princess Diaries Book
Holiday Princess: A Princess Diaries Book
Perfect Princess: A Princess Diaries Book
The Princess Diaries Collection
Jalan Raya Pos, Jalan Daendels


Henny Rachmawati's favorite books ยป