wrote
history
wrote my story
komentar dong kalo ga mau diare

cbox terima kasih untuk tidak menjadi silent reader
Henny Rachmawati



Twitter: @HennyRach
stay happy and young
MY FRIENDS and OTHER BLOG

MyOLDblog KoyorBlog Alannusa-MyMonki Opojal.com Alam Budaya Sherina Munaf arsitektur indis Web semarang-nederlandsche Komunitas Historia Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link
Selasa, 27 November 2012 @ 00.29
Kegilaan Mahasiswa Tingkat Akhir
Hello world! Lama sekali saya tidak menulis di blog untuk hal-hal serius, berhubung lebih sering menuliskan masalah love, life, dan banyak hal konyol lainnya. Well, mungkin kali ini saya akan menuliskan hal yang agak berbeda,  MY SKRIPSHIT, or SKRIPSWEET or apalah orang yang bilang. Dan fyi (for your information) kegilaan ini sudah berlangsung lama dan hingga kini belum saya selesaikan karena saya mengalami kegalauan atau kemalasan luar biasa (lebay). Mengenai "sesuatu" (bukan-bukan.. ini bukan tentang Syahrini) yang saya tulis di skripsi adalah tentang Koloniale Tentoonstelling Semarang 1914 atau Pasar Malem yang konon ter-WOW yang pernah diadakan di Hindia Belanda.  Mengingat fakta bahasa Belanda pas-pasan, bisa dibilang saya cari mati untuk menulis sejarah ini. Tapi akhir-akhir ini saya sudah menyikapinya dengan lebih lapang dada setiap melihat sumber dengan bahasa belanda selama tulisannya masih dapat terbaca. Barangkali masih banyak orang yang belum tau apa itu Koloniale Tentoonstelling Semarang, dan sekali lagi mengingat fakta tidak ada  sisa bangunan dari pameran ini (konon ada bangunan di Bali yang merupakan bekas salah satu paviliun)

Kolonial Tentoonstelling merupakan sebuah perhelatan terbesar yang pernah diselenggarakan di Indonesia dan bahkan termasuk sebagai 1 dari 10 expo dunia (world fair) terbesar yang diselenggarakan antara tahun 1910-1920. Dan hingga saat ini, tidak ada kota lain di Indonesia yang pernah disebut sebagai salah satu penyelenggara World Expo terbesar di dunia, Batavia sekalipun. Pada tanggal 20 Agustus sampai 22 November 1914. Semarang sibuk luar biasa. Beberapa paviliun yang mewakili delegasi beberapa negara telah didirikan. Berbagai acara kesenianpun digelar, dan segala macam pesta pora digelar. Keterlibatan warga Semarang justru lebih menonjol daripada penguasa asing (Belanda pada saat itu), setidaknya pembiayaan perayaan ini disponsori sebagian besar oleh Oei Tiong Ham, raja gula  dari Semarang.  Perayaan ini juga mengusung seorang arsitek pribumi bernama Mas Aboekasan Atmodirono , yang merancang sebagian besar paviliun-pavilun peserta expo. Expo ini sangat besar, meliputi areal di kawasan Gergaji, jalan Pahlawan, Pleburan hingga Siranda. Saya potong dulu ceritanya, berikut akan saya tampilkan dulu beberapa gambar dari Pasar Malem ini...









Semacam medal dari acara ini
back to top?
monthly archive

Juni 2010 Juli 2010 Desember 2010 Februari 2011 Juni 2011 Juli 2011 Desember 2011 Oktober 2012 November 2012 Desember 2012 Maret 2013 Oktober 2013 November 2014 Desember 2014 Januari 2015 April 2015
my post

all about kawinan: PREWEDDING Menikah itu Sebenarnya untuk Apa? Katering oh katering Confession of Kawinan Kangen bapak Prewed Concept Ground Control to Major Tom ~My Favourite Song Berjumpa dengan Tentara Sekutu Memaknai Jilbab/ Hijab Menurut Pemahaman Saya Sendiri Pohon Aktualisasi Diri

Henny's bookshelf: read

Semarang Juwita : Semarang Tempo Doeloe, Semarang Masa Kini dalam Rekaman Kamera
Size 12 Is Not Fat
All-American Girl
Queen of Babble
Avalon High
Airhead
Queen of Babble Gets Hitched
Being Nikki
Forever Princess
Teen Idol
Boy Meets Girl
Runaway
Ready or Not
Nicola and the Viscount
Victoria and the Rogue
Princess Lessons: A Princess Diaries Book
Holiday Princess: A Princess Diaries Book
Perfect Princess: A Princess Diaries Book
The Princess Diaries Collection
Jalan Raya Pos, Jalan Daendels


Henny Rachmawati's favorite books ยป