cbox terima kasih untuk tidak menjadi silent reader
wrote
history
wrote my story
|
komentar dong
|
Henny Rachmawati
Twitter: @HennyRach
|
MY FRIENDS and OTHER BLOG MyOLDblog KoyorBlog Alannusa-MyMonki Opojal.com Alam Budaya Sherina Munaf arsitektur indis Web semarang-nederlandsche Komunitas Historia Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link Link |
|||||
Sabtu, 08 Desember 2012 @ 08.44
Fuji X100 Kamera Impian
Sebenernya saya bukan tipe orang yang suka foto2, foto diri sendiri. Dan bukan tipikal yang tertarik atau berharap terjun dunia fotografi, jelas sekali ketika musim dan booming SLR dan DSLR sama sekali ngga ada minat atau ketertarikan untuk itu. Mungkin juga karena bentuk kameranya gede, bongsor-bongsor dan berat yangg bikin kaga nafsu wkkk.. Biasanya pengambilan foto saya lakukan dengan smartphone dan handphone samsung dengan beberapa aplikasi android yang menurut saya yah cukup okelah untuk mengambil gambar. Tapi untuk kebutuhan-kebutuhan lain yang mungkin membutuhkan dimensi foto yang lebih bagusdan tajam biasanya lari minjem punya abang atau temen. Hal ini bukan berarti saya tidak suka melihat foto atau mengambil foto.Menurut saya foto memiliki kemampuan untuk menunjukan emosi, gairah, narasi, gagasan serta pesan dan semua itu adalah elemen-elemen penting dari aktifitas "bercerita" ( mengingat fakta orang sejarah). Keinginan memiliki kamera itu sama sekali ngga ada karena ngga minat dan ngga butuh-butuh amat hingga suatu ketika saya disuruh abang untuk cari ebook foto makro, di internet baca-baca eh liat kamera fuji X100. Gilee bentuknya mirip leica sampe ngeces liat fuji X100.. Kamera ini sederhana, praktis dan enteng-enteng dibawa kemana-kemana (katenye nyang jualan). Udah gitu bentuknya agak klasik-klasik gitu (ya saya memang orang jadul dan dibesarkan oleh masa lalu) pas deh di hati.
Karena ngebet beli mulailah saya cari tahu harga kamera ini, setelah tanya ke mbah google saya mendapatkan jawaban yang naudzubilah.... Jadi harga kamera ini 9.900.000, oke sekali lagi mungkin ada yang ngga bisa baca angka arab, harganya sembilan juta menjelang 10 juta. Dalam hati saya pun hanya mampu membatin kampretos nomos. Gile tuh si Fuji jualan pocket cam kaya jualan camera SLR/DSLR. Kalau toh saya beli dan ketahuan bapak bisa saja anda menemukan saya bobok2 di bawah jembatan (diusir dari rumah) wkkkk. Penasaran perwujudan kameranya kayak apa, berikut sedikit reviewnya.
Fitur unggulan: - 12 megapixel menggunakan CMOS sensor APS-C - Lensa Fixed 23mm F2 (setara dengan lensa 35mm di full frame) - Layar LCD 2,8″ – Optik Hybrid (jendela bidik elektronik) - Kontrol pengaturan kecepatan, aperture dan kompensasi exsposur dengan gaya tradisional - ISO 100 (L), 200-6400, 12800 (H) - Flash internal - Rekam film 1280×720 HD dengan suara stereo Spesifikasi:
Mantap bukan spesifikasinya. Dari depan keliatan klasik tradisional tapi kalo dari belakang keliatan pake LCD yang merupakan teknologi kamera jaman sekarang. Dan yang paling penting buat saya kamera ini adalah pocket camera, bisa dikantongin, hasil gambar oke, enteng, lensa bagus dengan nilai tambahan bentuk klasik. Semakin saya cari review kamera ini semakin sakit hati ini. Mungkin nanti jika hargamu sudah turun 50% akan kubeli dikau nak..
back to top? |